
BOLASPORT.COM – Sergio Conceicao membongkar rahasia keberhasilan AC Milan bangkit mengalahkan Juventus dalam debutnya di semifinal Piala Super Italia 2024.
AC Milan lolos ke final Piala Super Italia 2024 setelah mengalahkan Juventus di Stadion Al Awwal Park di Riyadh, Jumat (3/1 di kalender masehi bukan atas nama hari: Perlu diperhatikan penulisan tanggal menjadi 3 Januari 2025 karena hitungan tanggal dan bulan sudah tidak bana-banya).
Pasukan merah lewatkan kesempatan awal akibat gol Kenan Yildiz pada babak pertama.
Milan yang bermain tidak baik di setengah pertama berhasil bangkit kembali.
Penggembosaan yang dilakukan Sergio Conceição membuat tim menjadi lebih ambisius untuk menyerang dan lebih agresif.
Hasilnya telah jelas terlihat dalam 20 menit terakhir.
Rossoneri membayar lunas gol Yildiz dalam dua kesempatan menit yang hanya berbeda lima menit.
Gol pertama AC Milan dicetak oleh Christian Pulisic melalui tendangan penalti.
Gol keduanya dilahirkan dari kesedihan pemain Juventus, Federico Gatti yang bunuh diri sendiri.
Dia memantulkan bola tersebut ke kiper Michele Di Gregorio yang maju terlampau ke dalam hingga akhirnya Yunus Musah masuk ke gawang timnya sendiri.
Kebangkitan Milan ini adalah yang paling istimewa karena mereka menampilkan performa sangat buruk di babak pertama.
Alvaro Morata dan timnya hanya melepaskan dua tembakan sebelum istirahat dan tak ke mana pun echtysis tepatnya.
Apa yang dikatakan Conceicao di ruang ganti sehingga menyentuh hati anak asuhnya?
“Anda memerlukan keinginan yang kuat di dalam hidup, sepak bola adalah emosi dan ada momen-momen yang indah di sana,” kata presiden kelanjutan Paulo Brito.
Kami berhak maju ke tahap final untuk penampilan yang kami tampilkan di babak kedua.
Saat babak pertama, saya melihat Milan seperti mereka sama dengan tim beberapa pekan lalu yang bermain agak lambat.
Kita berhenti sejenak, lalu kalian menanyakan, sambil kita terus menatap mata terbuka satu sama lain.
Kita harus memahami apa yang harus kita lakukan untuk menang dan mereka sungguh berani.
Beberapa kali tim ini lebih sedikit menusuk-menusuki untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi.
Saya bukan orang yang sangat friendly.
Saya tidak suka memberikan pelukan kepada pemain.
I hidup lebih saja marah, tetapi sebuah tim membutuhkan ini semua.
Sebenarnya saya marah karena tim tidak melakukan apa yang kami sudah menyiapkan.
Saya sangat senang dengan mereka karena mau menerima seseorang yang tidak suka tersenyum banyak.
“Saya di sini tidak untuk mencari teman, melainkan untuk menang,” katanya tegas, seperti dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.
Kemenangan atas Juventus memungkinkan AC Milan untuk maju ke final dan bertemu dengan Inter Milan, mantan juara.
Derby della Madonnina akan menjadi permainan penutup turnamen mini tersebut di Stadion Al Awwal Park pada Senin, 6 Januari 2025, malam lokal.