
Salah satu masalah penting pada saat ini adalah kesehatan mental. Sayangnya,
Banyak masalah penyakit mental masih dianggap stigma, sehingga menghalangi orang untuk mencari bantuan. Kesegaran jasmani dan kebugaran mental sama pentingnya dengan kesegaran mental.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan mental sebagai “keadaan kesejahteraan di mana individu menyadari kemampuan dirinya sendiri, dapat mengatasi beban kehidupan yang normal, bekerja secara produktif, dan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat.” Kesehatan mental adalah aspek penting dari keseluruhan kesejahteraan. Gangguan seperti depresi, kecemasan, dan bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup dapat muncul sebagai akibat dari ketidakseimbangan kesehatan mental.
Problem Kesehatan Mental Indonesia
Sekitar 6% orang Indonesia mengalami gangguan mental atau emosional, menurut data
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa semakin penuh perhatian di Indonesia, terutama sejak wabah COVID-19. Data ini menunjukkan betapa beratnya masyarakat menghadapi kehidupan yang kompleks, seperti ketidakpastian ekonomi, konflik keluarga, dan tekanan pekerjaan.
Selain itu, salah satu masalah utama adalah keterbatasan akses ke jaringan pelayanan kesehatan
Hanya sekitar 9% dari orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental yang mendapatkan perawatan profesional, menurut data Riskesdas 2018. Banyak orang membutuhkan bantuan karena tidak adanya psikolog atau psikiater di daerah terpencil.
Faktor Risiko Kesehatan Mental
1. Faktor-faktor berikut adalah penyebab gangguan kesehatan mental:
2. Biologis: Ketidakseimbangan hormon atau neurotransmitter di otak, serta faktor genetik
3. Psikologis: Trauma anak-anak, stres emosional, atau pengalaman negatif yang terulang.
4. Sosial: Kesepian sosial, tekanan sosial media, dan dakwaan tinggi budaya.
Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi seseorang akan semakin memburuk karena faktor-faktor ini saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, seorang yang mengalami tekanan kerja yang besar dan tidak memiliki dukungan sosial lebih rentan terhadap depresi.
Upaya Kesehatan Mental
Untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat, beberapa tindakan strategis dapat diambil, seperti:
1. Meningkatkan Pendidikan Publik: Kampanye nasional, pelatihan, dan diskusi publik bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental dan menghilangkan stigma terhadap orang yang menderita gangguan mental.
2. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Mental: Pemerintah harus meningkatkan jumlah tenaga kesehatan mental yang tersedia, terutama di wilayah pelosok. Inisiatif seperti telekonseling atau layanan telepon darurat dapat menjadi solusi untuk menjangkau masyarakat yang sulit mendapatkan pelayanan tatap muka.
3. Pencegahan Dini: Lokasi yang ideal untuk program pencegahan dini adalah sekolah dan tempat kerja. Bantuan psikologis dan pelatihan manajemen stres dapat membantu orang mengatasi masalah sebelum masalah mencapai tingkat yang lebih serius.
4. Dukungan Komunitas: Masyarakat juga dapat berkontribusi dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, di mana individu merasa disambut dan tidak mendapat penindasan.
Tugas Orang dalam Meningkatkan Kesehatan Mental
Setiap orang harus menjaga kesehatan pikirannya. Beberapa cara yang dapat dilakukan termasuk:
1. Istirahat yang Cukup: Mendapatkan jumlah tidur yang cukup sangat penting untuk menurunkan stres dan meningkatkan fungsi otak.
2. Olahraga Teratur: Olahraga dapat melepaskan endorfin, yaitu zat yang dapat membangun mood yang lebih baik. 3. Mencari Bantuan Profesional: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog jika Anda merasa berkelebihan beban atau kesulitan menghadapi masalah.
4. Jaga Himpunan Sosial:-Teman dan keluarga dapat memberikan dukungan tersebut kalian menghadapi sulit.
5. menuju Masyarakat yang Demi Kesehatan Mental yang Terbaik Kesehatan mental sangat penting untuk kehidupan yang baik,
jadi sudah saatnya kita semua
Bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental. Kita dapat mengurangi beban gangguan kesehatan mental dengan pemahaman yang lebih baik, kesadaran, dan tindakan yang tepat.
Referensi:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018).
Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Kesehatan).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (2021). Menanggulangi Kesehatan Mental: Memperkuat Tanggapan Kami. Penerbit WHO.
UNICEF Indonesia. (2023). Kesehatan Mental Remaja di Indonesia. Jakarta: UNICEF Indonesia.
Yayasan Kesehatan Mental. (2020). Dampak COVID-19 pada Kesehatan Mental. Laporan Yayasan Kesehatan Mental.