
Paragraf tersebut dalam bahasa Indonesia adalah: Dewasa ini, Film The Fast and the Furious (2001) dianggap sebagai salah satu waralaba film terlaris dan ikonik di dunia perfilman. Ia dikenal karena aksi balapan mobil yang menakjubkan, hubungan antar karakter yang kuat, serta cerita yang makin berkembang seiring waktu, film perdana ini membuka jalan bagi waralaba ini, yang terus berlanjut hingga sekarang.
Pada awalnya, The Fast and the Furious bukanlah sebuah proyek yang diprediksi akan menjadi seri film yang sukses. Inspirasi utama datang dari artikel majalah Vibe tahun 1998 yang berjudul Racer X, yang membahas tentang budaya balapan jalanan ilegal di Los Angeles. Produser Neal H. Moritz dan penulis cerita Gary Scott Thompson melihat potensi dalam cerita ini, dan akhirnya mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah film.
“The Fast and the Furious” awalnya direncanakan sebagai film yang lebih kecil dengan biaya produksi terbatas. Namun, kesuksesan balapan mobil lintas jalan dan ketertarikaninya dengan mobil-mobil sport mewah membuat studio Universal memberikan biaya produksi yang lebih besar. Rob Cohen dipilih sebagai sutradara karena pengalamannya dalam film aksi dan keahliannya mengarahkan adegan-adegan penuh ketegangan.
Karaktër utama dalam The Fast and the Furious adalah Brian O’Conner, seorang agen polinya yang menyusup ke dunia balapan ilegal untuk memecahkan perampokan, dan Dominic Toretto, seorang pembalap jalanan yang juga terlibat dalam kejahatan ilegal. Pemilihan aktor untuk keduanya amat penting karena chemistry di antara mereka menjadi inti dari cerita.
Paul Walker (Brian O’Conner) dipilih setelah mengikuti audisi yang sangat ketat. Vin Diesel (Dominic Toretto), yang telah bermain dalam film Pitch Black (2000), memainkan peran penting dalam karakter ini. Michelle Rodriguez (Letty) dan Jordana Brewster (Mia Toretto) juga bergabung dalam film ini untuk meningkatkan ketegangan karakter dan memberikan tingkat kompetensi pada kisah ini.
Aktor-aktor yang terlibat dalam adegan balapan harus menjalani pelatihan intensif untuk mengendalikan mobil balap. Adegan balapan di film ini berlatar balap dan memiliki beberapa adegan drifting dan manuver yang kompleks. Meskipun sebagian besar adegan dilakukan oleh stunt driver yang berpengalaman, beberapa aktor utama juga terlibat dalam beberapa adegan yang tidak terlalu kompleks.
Syuting utama The Fast and the Furious dilakukan di berbagai lokasi di Los Angeles dan daerah sekitarnya. Kota ini menjadi latar belakang utama karena merupakan pusat balapan mobil ilegal di Amerika Serikat. Beberapa adegan penting dalam film ini, seperti balapan jalanan pertama, direkam di jalan-jalan di sekitar Los Angeles.
Banyak scene balapan mobil yang diambil dari jalan asli di Los Angeles, sehingga memberikan kesan asli dan realistis. Namun, beberapa scene lainnya diambil di studio untuk memastikan keselamatan dan kontrol sepenuhnya atas pengambilan gambar. Scene terkenal di The Fast and the Furious, seperti balapan malam pertama antara Brian dan Dom, dilakukan dengan bantuan efek visual dan penggunaan kamera yang inovatif.
Adegan balapan pertama antara Brian dan Dom direkam dengan kamera yang dipasang di awal mobil, memberikan sudut pandang yang membuat penonton merasakan intensitas kecepatan balapan. Kamera tersebut menggunakan teknik stabilisasi untuk mengurangi getaran yang dihasilkan akibat kecepatan tinggi.
Beberapa adegan balapan yang melibatkan gerakan yang cepat di abadikan di malam hari karena mendapatkan gambar di siang hari akan menghadapi kesulitan akibat lalu lintas yang padat. Untuk membuat adegan balapan terkesan lebih dramatis, efek komputer grafis digunakan untuk menambahkan adegan seperti asap mobil yang terbakar dan percikan api mesin mobil. Hal ini memberikan kesan aksi yang lebih dramatis tanpa harus menghadapi risiko tinggi.
Salah satu daya tarik utama dalam The Fast and the Furious adalah mobil-mobil yang digunakan dalam adegan balapan. Mobil-mobil tersebut dirancang dengan sangat detail, dengan modifikasi yang membuatnya tampil sangat mencolok dan menarik. Selain itu, adegan balapan yang berlangsung cepat dan mendebarkan memerlukan koreografi yang tepat dan pengendalian mobil yang cakap.
Beberapa mobil ikonik di film ini, seperti Nissan Skyline GT-R yang dikendarai oleh Paul Walker (Brian), dan Toyota Supra milik Vin Diesel (Dom), adalah hasil kerja keras tim desain mobil. Mobil-mobil ini dimodifikasi dengan berbagai fitur balapan yang canggih, dan sering kali dilengkapi dengan teknologi CGI untuk membuat visualnya tampak lebih dramatis. ”The Fast and the Furious” tidak hanya menarik penggemar balapan, tetapi juga menghidupkan kembali budaya mobil sport dan modifikasi mobil, yang menjadi sangat popular di kalangan generasi muda di seluruh dunia.
Sesi syuting film ini berlangsung sekitar 8 hingga 10 minggu, dengan mayoritas waktunya digunakan untuk mengambil gambar adegan balapan yang membutuhkan persiapan yang dihabiskan waktu lama. Pekerjaan setiap adegan balapan sangat rinci, dan seringkali memerlukan waktu tambahan untuk memperbaiki dan menambahkan efek visual.
Setelah dirilis pada 22 Juni 2001, The Fast and the Furious menerima sambutan luar biasa dengan pendapatan lebih dari $200 juta di bioskop, meskipun harga produksinya relatif kecil yaitu sekitar $38 juta. Keberhasilan film ini mendorong produksi sekuel dan akhirnya mengubahnya menjadi salah satu franchise raksasa dalam sejarah perfilman. Franchise ini juga melahirkan beberapa film spin-off, seperti Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw (2019), yang menambahkan dimensi baru dalam dunia Fast & Furious.