
Mengasuh anak yang hiperaktif sering membuat orang tua merasa terimbas labih banyak pekerjaan. Karena, anak kecil ini terus mobil, seolah-olah kebutuhan energinya tidak pernah terisi habis.
Tapi perlu diingat bahwa anak yang sangat gesit tidak secara langsung berarti menderita ADHD atau DEFISIT Perhatian dan Hiperaktif Impulsif. Meski begitu, menurut WebMD, sikap sangat gesit memang salah satu tanda utama dari kondisi ADHD.
Keteraktifan berlebihan dapat membuat anak menjadi sulit berinteraksi dengan orang lain dan mengganggu kemampuan akademiknya di sekolah. Dalam kasus yang paling ekstrem, anak mungkin menghindari lingkungan sosial dan mengalami kekecewaan kemudian depresi.
Menghadapi anak hiperaktif, bagaimana cara membuat mereka tetap tumbuh layaknya anak sebayanya? Ikuti tipsnya dalam artikel ini, Ibu.
Cara Menghadapi Anak Hiperaktif
Penting bagi orang tua untuk memahami cara mengelola anak yang energetic. Dengan ilmu yang tepat, anak dapat terus tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Libatkan anak dalam aktivitas fisik yang bermanfaat
Anak-anak hiperaktif memiliki energi besar yang sering membuat orang tua kesulitan mengurusnya. Namun, energi ini sebenarnya dapat digunakan secara positif dengan menyalurkannya ke kegiatan fisik yang bermanfaat.
Misalnya, anak bisa diajarkan olahraga yoga, sepak bola, atau aktivitas lain yang mereka sukai. Tetapi pastikan mereka juga mendapatkan waktu istirahat yang cukup, agar tidak terlalu kelelahan atau gelisah.
2. Ajari Anak Mengembangkan Senjata Mental
Cara menghadapi situasi yang membuat stres atau tertekan ini penting diajarkan kepada si kecil karena ada kalanya anak yang hiperaktif merasa frustrasi atau marah.
Ajari mereka melatih pernapasan dalam dan teknik relaksasi ketika merasa frustrasi. Anda juga bisa meminta anak menutup mata dan membayangkan sebuah tempat yang menyenangkan, tenang, serta damai.
Hal ini sampai akhirnya menimbulkan perasaan frustrasi pada anak.
3. Tetapkan Rutinitas
Anak yang berenerji tinggi sering merasa hidupnya tidak stabil. Nah, dengan menentukan jadwal, mereka akan merasa hidupnya lebih terstruktur. Orang tua bisa membantu anak menentukan waktu untuk menyelesaikan tugas rumah, bermain, makan, hingga tidur.
4. Libatkan Orang-orang Terpercaya
Membesarkan anak yang hiperaktif sebenarnya mutlak memerlukan bantuan dari semua orang di keluarga, Moms.
Namun, pastikan anggota keluarga lain juga dapat mengikuti aturan dan pola rutinitas yang Anda buat untuk anak, agar tidak tercipta kebingungan pada anak.
Guru juga harus terlibat dalam pendidikan anak hiperaktif. Karena sebagian besar waktu dari anak akan dihabiskan di sekolah. Maka orang tua harus berusaha berkoordinasi dengan guru.
5. Jangan Menyerah
Mempunyai anak yang super aktif memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, jangan sampai Anda menyerah, Ibu.
Pastikan untuk selalu menjaga baik kesehatan fisik dan mental Anda sendiri sebelum menjaga si anak kecil. Dengan demikian, Anda tidak akan merasa stres dan akhirnya menyerah.
Jika Anda pikir kelakuan anak Anda mengalami ADHD, segera cari bantuan profesional. Dokter anak, psikolog, atau terapis akan memberikan diagnosis dan perawatan yang tepat untuk anak Anda.
5. Pembicaraan persuade dan hiperbole